Penggantian unit baru Galaxy Note 7 memang telah dilakukan oleh Samsung secara global. Tampaknya ponsel pintar anyar versi baru tersebut tidak sepenuhnya menjanjikan keamanan pengguna.
Dari laporan surat kabar lokal, pengguna Galaxy Note 7 bernama Lai bercerita, kala itu sedang berjalan kaki dengan anjingnya di taman. Perempuan usia 26 tahun itu menyimpan Note 7 di saku celana bagian belakang.
Kemudian Lai mengaku mendengar suara seperti letusan. Tak lama, Lai merasa ada rasa panas dari arah belakang. Ketika menyadari itu berasal dari ponsel Note 7 miliknya, ia langsung melemparnya ke tanah.
Lai menggantikan Note 7 barunya itu pada 27 September lalu. Tentunya Note 7 itu diharapkan bisa menjamin keamanan dan keselamatan pengguna.
Sejumlah foto yang dipublikasikan media Taiwan, Note 7 milik Lai bisa dibilang rusak parah pada bagian depan, khususnya layar. Terdapat kerusakan gosong akibat api dari ledakan tersebut.
Kerusakan lainnya berada di bagian belakang ponsel, terutama bagian tempat menyimpan baterai.
Insiden yang dialami Lai bisa dibilang sama persis dengan apa yang terjadi selama ini pada produk Note 7 sebelum ditarik dari pasar.
Mengutip laporan yang dilansir oleh portal berita SamMobile, Consumers' Foundation di Taiwan telah mencoba menghubungi pihak Samsung agar menghentikan penjualan Note 7.
Sementara itu, pihak Samsung telah mempublikasikan pernyataan resmi melalui situs webnya.
Raksasa asal Korea Selatan itu menyatakan, pihaknya telah mengetahui soal kekhawatiran para konsumen dan mitra operator mengenai perangkat Note 7 baru.
"Kami melanjutkan investigasi terhadap kasus yang dilaporkan untuk mengetahui penyebabnya. Kami akan bagikan hasilnya secepat mungkin," tulis Samsung.
Samsung juga mengaku telah bekerja sama dengan Komisi Keamanan Produk Konsumen (CPSC) AS untuk melakukan penyelidikan tersebut.